Texas yang kita sekarang, sebenarnya tidaklah sama dengan Texas jaman dahulu. Daerah yang disebut Texas pun berubah-ubah sepanjang perjalanannya. Saya pun beberapa waktu lalu baru mengetahui bahwa daerah ini dulunya pernah menjadi sebuah negara merdeka yang disebut Republik Texas. Pernah juga negara ini menjadi bagian dari Meksiko. Di wilayah ini, dikenal istilah “Six Flags over Texas”, karena ada 6 negara yang pernah mengklaim teritori ini.
Sejarahnya menarik untuk disimak karena pergantian status itu, menjadikan daerah ini mempunyai beberapa keunikan dalam beberapa hal.
Bendera Negara Bagian
Texas Sekarang.
Nama Texas berasal dari kata táysha, diambil dari bahasa penduduk asli amerika yang berarti teman atau sekutu. Keberadaan wilayah Texas ini diketahui oleh dunia Eropa pertama kali oleh Spanyol pada tahun 1519. Awalnya, Texas dihiraukan keberadaannya oleh Eropa karena wilayahnya yang tandus. Kemudian pada akir tahun 1685, karena salah perhitungan, koloni Perancis mendarat di wilayah ini, yang seharusnya ingin menuju Mississippi. Koloni ini hanya bertahan 4 tahun karena terlibat pertentangan dengan pribumi.
Selama bergabung dengan Meksiko, ketegangan terus terjadi antara kaum federalis dan sentralis, hingga pada tahun 1835 meletuslah apa yang dinamakan Revolusi Texas. Kecamuk ini menyebabkan pada awal 2 bulan tanun 1836, wilayah Texas tidak mempunyai pemerintahan yang jelas.
Kemudian, Antonio Lopez de Santa Anna berinisiatif membentuk pasukan untuk mengakhiri revolusi. Bebeberapa pasukan penghalang dikalahkan dan akhirnya pada tanggal 2 Maret, dideklarasikanlah kemerdekaan Texas. Texas-pun menjadi sebuah republik.
Kemenangan perang ini tidak lantas menyelesaikan masalah di internal Texas. Perang politik antara kubu nasionalis dan abolisionis terus berlanjut. Kubu ingin meneruslkan kemandirian dan kemerdekaan Texas serta memperluas wilayah republik sampai samudra pasifik. Di sisi lain, kubu abolisionis mengusulkan aneksasi (penggabungan wilayah ke wilayah yang lebih besar) Texas ke dalam Amerika Serikat. Sementara itu, Meksiko mengirimkan dua ekspedisi kecil ke Texas dan menguasai beberapa kota.
Atas dasar masalah pertahanan, terciptalah momentum perlunya penggabungan Texas ke wilyah yang lebih besar, yakni Amerika Serikat. Kubu abolisionis mendapat angin segar berkenaan dengan masalah ini. Republik memulai usahanya bernegoisasi tentang aneksasi sejak 1837. Kemudian, pada tahun 1844, atas kemenangan ekapansionis, James K. Polk, Texas berhasil dianeksasi AS yang kemudian ditetapkan Kongres pada tanggal 29 Desember 1845 sebagai negara bagian dari Union. Atas kejadian ini, pada saat itu Meksiko kemudian memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Amerika Serikat.
Masalah tidak selesai sampai di sini saja. Setelah pemilihan Abraham Lincoln pada tahun 1860, meletuslah Deklarasi Carolina Selatan sebagai pemisahan diri dari Union (United States of America) dan membentuk Confederate States of America. Secara voting, Texas memutuskan untuk bergabung dengan Konfederasi.
Keberadaan Konfederasi ini menimbulkan apa yang dinamakan Perang Sipil (Saudara) Amerika pada tahun 1861-1865 antara Serikat (USA) dan Konfederasi (CSA). Perang terakhir terjadi pula di wilayah Texas,tepatnya di Bukit Palmito. Setelah peristiwa ini, Texas menjadi bagian Amerika Serikat lagi. Texas berhasil mengatasi persoalan-persoalan paska perang pada tahun 1874 dan memulai era baru.
Tulisan ini dibuat untuk memperkaya pengetahuan sejarah. Ada beberapa hal yang bisa diambil dengan mengetahui sejarah.
